Peristiwa Sejarah Isra’ Mi’raj dalam Perspektif Hadis (Part I)

 

Jember, mahadalyassunniyyah.ac.id

 

Baginda Rasulullah صلى الله عليه وسلم di Isra’ kan (diperjalankan) oleh Allah Ta’ala dari Masjidil Haram ke Masjid al Aqsha di Baitul Maqdis atau Iliya’ (إيلياء), ini terjadi tatkala Islam sudah menyebar di Mekkah di kalangan suku quraisy dan semua kabilah arab.

Pada seluruh kisah isra’nya beliau ini terdapat berbagai cobaan dan ujian berat bagi beliau, juga terdapat ketetapan dari Allah, kekuasaan dan kemampuan Allah yang wajib menjadi bahan renungan bagi setiap orang yang berakal. Juga sebagai petunjuk, rahmat dan kemampuan bagi orang yang beriman dan membenarkan Allah dan Rasul-Nya, serta ini semua adalah atas kehendak Allah Ta’ala.

Karena ini adalah kehendak dan keinginan Allah sendiri, maka Allah memperjalankan baginda nabi dengan cara dan model yang sesuai dengan kehendak-Nya sendiri dalam rangka memperlihatkan berbagai tanda-tanda kekuasan-Nya kepada beliau, hingga baginda nabi benar-benar melihat dengan nyata hal-hal ghoib yang diperlihatkan kepada beliau akan kekuasaan dan kerajaan Allah Ta’ala. Al Hafidz Ibn Katsir mengatakan :

فأسرى به كيف شاء و كما شاء ليريه من آياته ما أراد حتى عاين ما عاين من أمره و سلطانه العظيم و قدرته التي يصنع بها ما يريد

Artinya: “Allah memperjalankan baginda nabi dengan cara dan model yang sesuai dengan kehendak-Nya sendiri dalam rangka memperlihatkan berbagai tanda-tanda kekuasan-Nya kepada beliau, hingga baginda nabi benar-benar melihat dengan nyata hal-hal ghoib yang diperlihatkan kepada beliau akan kekuasaan Allah, kerajaan-Nya yang agung serta kemampuan-Nya menciptakan segala sesuatu yang dikehendaki-Nya.”

Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan bahwa Baginda Rasulullah SAW difasilitasi oleh Allah Ta’ala dengan Buraq, yakni hewan yang sering dinaiki oleh para nabi sebelumnya, yang menjatuhkan langkahan kakinya sejauh dia memandang. Al Hafidz Ibnu Katsir menerangkan tentang buraq:

الدابة التي تحمل عليها الأنبياء قبله، تضع حافرها في موضع منتهى طرفها

Artinya:”Buraq adalah hewan yang sering dinaiki oleh para nabi sebelumnya, yang menjatuhkan langkahan kakinya sejauh dia memandang.”

Sesaat sebelum isra’, baginda nabi dibangunkan dari tidurnya oleh Malaikat Jibril, lalu di ajak ke pintunya Masjidil Haram untuk dinaikkan ke buraq (riwayat hasan al bashri).

Berangkatlah baginda nabi dengan menggunakan buraq dari Masjidil Haram ke Masjid al Aqsha di Baitil Maqdis, yang sesampainya disana langsung bertemu dengan Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa beserta para nabi lainnya yang sengaja dikumpulkan Allah Ta’ala khusus untuk menyambut Baginda Nabi Muhammad SAW.

Kemudian beliau shalat bersama mereka dengan beliau sebagai imamnya. Saat dalam perjalanan dari Mekkah ke Baitil Maqdis beliau melihat berbagai kekuasaan Allah Ta’ala di alam semesta.

Saat di Masjidil Aqsha ini, didatangkan kepada beliau 3 wadah yang berisi susu, khomr dan air. Diriwayatkan bahwa beliau meminum wadah berisi susu. Lalu Jibril berkata :

هديت و هديت أمتك

Artinya: “Kamu dan umatmu diberi hidayah.”

 

 

Ditulis oleh: Muhammad Hamdi, Dosen Ma’had Aly Assunniyyah Kencong Jember
——————————————————–

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *