MAHADALYASSUNNIYYAH.AC.ID, Gumukmas.
Banyak pengalaman menarik yang dialami Mahasantri Ma’had Aly Assunniyyah Kencong Jember yang mengikuti Kuliah Khidmah Nabawi (KKN) yang disebar di sejumlah masjid di beberapa Kecamatan.
Diantara pengalaman menarik tersebut seperti yang dialami Mahasantri kelompak 10 yang ditugaskan di masjid Babussalam Desa Tembokrejo Kecamatan Gumukmas yang amaliah dan jemaah masjid tersebut berisi dari beberapa jemaah yang berbeda aliran namun suasana tetap rukun sehingga masjid ini dijuluki Masjid Nasional.
Salah satu Mahasantri, Kamil mengatakan, awalnya dia dan teman-temannya kaget dengan kondisi masjid tersebut, namun setelah beberapa hari disana, mereka mengaku sudah mulai terbiasa dengan perbedaan yang mewarnai masjid Babussalam.
“pertama merasa aneh, karena tidak pernah mendengar pujian setelah adzan seperti di masjid umumnya, kecuali setelah adzan isya’, namun selanjutnya mulai terbiasa, masjid ini memang berada dibawah naungan beberapa golongan yang berbeda, yang menyebabkan masjid Babussalam penuh warna,” ungkap Kamil yang juga koordinator kelompok 10 saat dikonfirmasi, Selasa (20/03/2024).
Selain itu ia menyampaikan bahwa yang ikut serta dalam jamaah sholat bermacam-macam, ada yang penampilannya bercelana cingkrang, ada yang berjanggut panjang dan ada juga yang ke masjid dengan selalu membawa tongkat, meski sebenarnya tidak dibutuhkan.
“Tidak hanya itu saja, selama pelaksanaan shalat juga banyak yang berbeda, tidak mau berjabat tangan setelah salam, tidak ikut qunut saat jamaah subuh, sebagian juga beranjak pulang lebih awal setelah terhitung delapan rakaat tarawih,” imbuhnya.
Namun, terangnya, meski demikian tidak ada yang saling menyalahkan antar golongan, semua berjalan dengan rukun.
Bahkan dirinya dan temannya mendapat pesan khusus dari Ketua Takmir agar terus menjaga kerukunan yang ada di masjid dengan berhati hati dalam menyampaikan materi, baik saat kultum setelah subuh maupun ta’lim menjelang berbuka puasa.
“Ta’lim menjelang puasa pun juga dipimpin oleh berbagai golongan sesuai yang telah dijadwalkan takmir, bahkan setiap sebulan ada pengajian yang umum yang disampaikan oleh golongan salafi dan ada juga kajian yang disampaikan KH Sholahuddin Munsif setiap Jumat kliwon,” pungkasnya.